empty
 
 

19.01.202407:29:00UTC+00Pertumbuhan PDB Malaysia Meleset Dari Estimasi

Perekonomian Malaysia mencatat pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada tahun 2023 karena lemahnya permintaan global, data resmi menunjukkan pada hari Jumat. Sepanjang tahun 2023, pertumbuhan ekonomi melambat drastis menjadi 3,8 persen dari 8,7 persen pada tahun 2022. Perlambatan ini terjadi karena ekspor turun 8,0 persen karena lemahnya permintaan global dan rendahnya harga komoditas, berdasarkan perkiraan awal dari Departemen Statistik. Laju ekspansi ini lebih lemah dibandingkan perkiraan setahun penuh bank sentral sebesar sekitar 4 persen. Kantor statistik merilis angka awal PDB untuk kuartal keempat dan 2023, pada 16 Februari. PDB tumbuh 3,4 persen pada kuartal keempat dibandingkan tahun lalu, yang sedikit lebih cepat dibandingkan kenaikan 3,3 persen pada kuartal sebelumnya. Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 3,5 persen dari 5,2 persen pada triwulan ketiga. Pertumbuhan tahunan pada kuartal keempat didukung oleh pertumbuhan output jasa sebesar 4,7 persen. Sementara manufaktur hanya tumbuh 0,1 persen. Output pertambangan dan penggalian meningkat kembali 3,7 persen dan sektor pertanian meningkat 1,2 persen. Konstruksi mencatat kenaikan sebesar 2,5 persen. Secara terpisah, kantor statistik mengatakan surplus perdagangan turun menjadi MYR 11,8 miliar pada bulan Desember dari MYR 12,2 miliar pada bulan sebelumnya. Pada periode yang sama tahun lalu, surplusnya mencapai MYR 27,98 miliar. Ekspor mencatat penurunan sebesar 10,0 persen per tahun, lebih besar dari penurunan sebesar 6,1 persen pada bulan November. Sementara itu, pertumbuhan impor membaik menjadi 2,9 persen dari 1,5 persen. Pada kuartal keempat, ekspor menurun 6,9 persen, sementara impor meningkat 1,3 persen. Akibatnya, surplus perdagangan turun menjadi MYR 36,9 miliar dari MYR 68,2 miliar.



Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.