Lihat juga
04.09.2019 04:05 AM
Emas tengah menunjukkan pertumbuhan moderat meski dolar menguat, karena atmosfer risk aversion meningkatkan permintaan emas mulia. Pada paruh pertama sesi trading, emas bergerak naik lebih dari $2, ke $1.533. Tensi dagang antara AS dan China kembali meningkat. Tarif impor tambahan dari China mulai berlaku pada hari Minggu, dan Beijing mengajukan pengaduan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun, karena pasar AS merayakan Hari Buruh pada akhir pekan, reaksi pasar tetap relatif redam. Hari ini, saat pasar kembali dibuka, yield obligasi 10 tahun AS turun lebih dari 1%, menandakan bahwa tarif baru berdampak negatif terhadap sentimen pasar. Mencerminkan atmosfer risk aversion, indeks-indeks utama saham Eropa mencatat pelemahan, sementara futures S&P 500 turun 0,75%, menunjukkan bahwa Wall Street kemungkinan akan memulai hari di wilayah negatif.
Di sisi lain, tekanan kuat yang disebabkan penjualan mata uang-mata uang Eropa utama terus mendukung dolar. Ini satu-satunya hal yang mencegah emas naik lebih tinggi. Saat ini, indeks dolar AS tetap di level tertinggi selama dua tahun terakhir di 98,30 poin. Untuk memahami dinamika lebih lanjut, Anda perlu menunggu laporan IHS Market dan ISM Manufaktur PMI dari AS serta dengan hati-hati memantau kinerja indeks-indeks utama Wall Street.
You have already liked this post today
*Analisis pasar yang diposting disini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan Anda namun tidak untuk memberi instruksi trading.
