Tampaknya, masyarakat Amerika mulai terbiasa dengan tekanan inflasi. Sebuah survei yang dilakukan oleh Federal Reserve Bank of New York menunjukkan bahwa rata-rata ekspektasi inflasi tetap pada 3%. Namun, kondisinya tidak begitu bagus. Prediksi tiga tahun tersebut direvisi naik menjadi 2,9%, sedangkan prediksi lima tahun diturunkan menjadi 2,6%. Meskipun angkanya tampak stabil, warga AS tetap harus berhemat.

Oleh karena itu, rumah tangga AS, yang sudah bosan dengan suku bunga yang terus tinggi dan inflasi yang membengkak, kini harus memikirkan utang mereka. Sehubungan dengan hal ini, prediksi gagal bayar atas komitmen utang minimum selama tiga bulan ke depan sebesar 12,9%. Beberapa orang telah memutuskan bahwa mengabaikan tagihan adalah cara baru untuk mengatasi masalah ini.

Masyarakat dalam kelompok usia 40 hingga 60 tahun sangat cemas. Kelompok usia ini memiliki utang yang besar dan pertumbuhan pendapatan yang lamban.

Namun, pada bulan Maret, harga-harga konsumen kembali melonjak. Kenaikan tersebut terjadi pada harga bensin, makanan, layanan kesehatan, pendidikan, dan sewa. Dalam upaya untuk menjaga kesabaran, penduduk AS terus memantau perubahan ekonomi, berharap mendapatkan informasi yang menggembirakan.