Para "nabi" pembawa malapetaka dan kesuraman masih tidak berhenti memprediksi skenario suram bagi perekonomian AS. Ini terbukti karena mereka terus-menerus menuliskan prediksi terkait resesi yang akan segera terjadi. Namun, keadaan ini berbeda karena kasusunya ada sebuah perkiraan yang sama (resesi) namun diramalkan oleh berbagai analis. Tentu keadaan jadi berbeda ketika Ketua Fed Jerome Powell ikut mengakui kemungkinan tersebut.

Powell menganggap bahwa AS berpeluang menghadapi resesi. Powell menyuarakan keprihatinannya dalam sebuah wawancara dengan Forbes. Dia menekankan bahwa kemungkinan resesi ringan tahun ini. "Menghindari resesi, dalam pandangan saya, lebih mungkin daripada mengalami resesi. Tapi saya juga tidak mengesampingkannya. Ada kemungkinan kita mengalami resesi ringan."

The Fed juga sudah menaikkan suku bunga acuannya ke kisaran 5-5,25%, ini adalah level tertinggi sejak 2006. Mengingat AS merupakan pelaku ekonomi terbesar dunia, resesi di AS akan menjadi bencana bagi pasar komoditas, saham, dan keuangan. Resesi pun akan berdampak negatif pada industri lainnya.