Analis di Bloomberg memperingatkan bahwa peserta pasar tidak menyadari konsekuensi serius yang ada, meskipun para legislator AS menyetujui kesepakatan batas utang federal. Para ahli Wall Street lainnya sependapat dan mengatakan bahwa kesepakatan yang akan dibuat dengan begitu mendadak dapat mencegah pemerintah AS gagal membayar utangnya namun akan mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan perekonomian AS.

Menurut Ari Bergmann, seorang analis di Penso Advisors yang mengkhususkan diri dalam risiko yang sulit dikelola, para investor harus tetap waspada dan melindungi risiko yang mungkin timbul dari kesepakatan batas utang.

Para ahli meyakini bahwa Departemen Keuangan AS harus menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengisi likuiditas yang semakin menipis. Sementara itu, pemerintah dengan cepat kehabisan uang tunai dan segera tidak akan dapat membayar kewajiban utangnya.

Sementara itu, jumlah likuiditas perbankan saat ini sangat terbatas, namun pelayanan utang federal senilai $1 triliun pasti akan menguras likuiditas sektor perbankan dalam waktu dekat, peringatan dari analis tersebut. Hal ini akan berdampak buruk pada ekonomi AS yang sedang tergelincir ke dalam resesi, tambah Ari Bergmann.

Di waktu yang sama, ahli di Penso Advisors berhati-hati tentang apa yang akan terjadi setelah Departemen Keuangan mengisi likuiditas kas dengan mengurangi cadangan bank.

Analis memprediksi bahwa setelah kesepakatan batas utang ditentukan, dinamika saldo kas Departemen Keuangan, program pengencangan kuantitatif Federal Reserve, dan dampak dari biaya pinjaman yang tinggi akan memberikan tekanan besar pada aset berisiko dan ekonomi AS.

Setelah Washington menyelesaikan kebuntuan, cadangan kas Departemen Keuangan kemungkinan akan meningkat menjadi rekor $550 miliar pada akhir Juni dari jumlah saat ini $95 miliar. Menurut perkiraan Departemen Keuangan, angka ini bisa melonjak menjadi $600 miliar. Perlu dicatat, pandangan ini tidak mutlak karena para ahli tidak menyingkirkan perkembangan lainnya.