Menurut Reuters, Presiden China, Xi Jinping, telah mengungkapkan rencana ambisius untuk pengembangan Asia Tengah. Rencana ini mencakup beberapa misi penting, dari membangun infrastruktur hingga perluasan ikatan perdagangan. Dengan demikian, China berusaha mengambil peran sebagai pemimpin di wilayah tersebut, yang secara tradisional menjadi wilayah pengaruh Rusia.

China berupaya untuk menerapkan strategi pembangunan dengan beberapa negara, terutama Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Pemimpin China tersebut siap untuk memberikan bantuan dalam modernisasi, pembangunan infrastruktur, dan perdagangan yang saling menguntungkan.

Lima negara Asia Tengah tersebut pada gilirannya menawarkan jaringan rute alternatif kepada China untuk mengangkut barang-barang seperti bahan bakar, pangan, dan komoditas lainnya. Namun, rute tersebut hanya dapat digunakan dalam situasi yang tak terduga dan dalam kasus gangguan logistik.

Dalam kesepakatan ini, para pihak akan saling menghormati dan mendukung satu sama lain dalam mempertahankan kepentingan inti seperti kedaulatan, kemerdekaan, penentuan nasib sendiri, pembangunan jangka panjang, penegakan hukum, dan kapabilitas pertahanan.

Agar menghasilkan kerjasama yang efisien, China dilaporkan akan meningkatkan perjanjian investasi bilateral dan meningkatkan volume lalu lintas lintas batas. Hal ini akan membantu untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, meluncurkan konstruksi fasilitas produksi, dan memperkuat pariwisata. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini berencana akan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara Asia Tengah sebesar 26 miliar yuan ($3,8 miliar). Nominal ini cukup untuk merealisasikan proyek-proyek berskala besar, seperti yang ditunjukkan di prakiraan awal.

Secara khusus, perdagangan dua arah antara China dan negara-negara Asia Tengah mencapai $70 miliar pada tahun 2022. Perputaran perdagangan luar negeri China dengan Kazakhstan mencapai $31 miliar.

Saat ini, China mendukung pembangunan koridor transportasi internasional melintasi Laut Caspian dan penegmbangan pusat kereta barang China-Eropa.