Lihat juga
Hari ini, pound sterling Inggris, euro, dan dolar Australia berhasil diperdagangkan dengan menggunakan strategi Momentum. Saya tidak melakukan transaksi apa pun dengan strategi Mean Reversion.
Data lemah pesanan pabrik Jerman menekan euro pada paruh pertama hari ini. Para trader menganggap hal ini sebagai sinyal kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi di ekonomi terbesar zona euro dan, sebagai konsekuensinya, di wilayah tersebut secara keseluruhan. Kekhawatiran semakin diperparah oleh eskalasi krisis politik di Prancis, yang dalam beberapa hari terakhir sangat membebani aset berisiko. Dalam situasi tersebut, dolar AS menunjukkan penguatan yang stabil.
Untuk paruh kedua hari ini, banyak hal akan bergantung pada data neraca perdagangan dan angka kredit konsumen. Hasil yang positif, terutama terkait dengan penurunan defisit perdagangan, dapat mendukung dolar dengan mengindikasikan pemulihan aktivitas ekonomi. Sebaliknya, data yang lemah akan membangkitkan sentimen negatif. Selain itu, anggota FOMC Raphael Bostic dan Michelle Bowman dijadwalkan akan berbicara. Nada dovish dari para pengambil kebijakan akan memberikan tekanan pada dolar. Jika pejabat The Fed mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga lagi bulan ini, hal tersebut bisa sangat melemahkan posisi dolar. Sebaliknya, pernyataan hawkish yang menekankan perlunya kesabaran untuk menaklukkan inflasi, akan memperkuat Dolar AS.
Jika statistik yang dirilis kuat, saya akan mengandalkan penerapan strategi Momentum. Jika tidak ada reaksi signifikan dari pasar terhadap data, saya akan melanjutkan penggunaan strategi Mean Reversion.
Strategi Momentum (trading breakout) untuk paruh kedua hari ini:
EUR/USD
GBP/USD
USD/JPY
Strategi Mean Reversion (trading reversal) untuk paruh kedua hari ini:
EUR/USD
GBP/USD
AUD/USD
USD/CAD