Produsen pakaian olahraga terbesar di dunia ini telah kehilangan lebih dari 40% sahamnya setelah mencapai puncaknya pada tahun 2021, mewakili sekitar $130 miliar kekayaan pemegang saham. Sebagian besar kemerosotan ini disebabkan oleh penurunan penjualan dan persaingan yang buruk. Sangat mungkin bagi konsumen untuk membelanjakan uang mereka pada sesuatu yang lebih penting daripada sepatu kets baru karena suku bunga yang tinggi. Dapat dimungkinkan juga bahwa para pembeli kehilangan minat pada produk Nike. Para analis berpendapat bahwa perusahaan tersebut harus menciptakan sesuatu yang benar-benar baru untuk menghidupkan kembali minat pembeli.

Tepat setelah Nike menyadari bahwa mereka sedikit tertinggal dari rekan-rekan mereka, seperti On Holding AG, Adidas AG, dan Hoka, perusahaan tersebut mengumumkan rencana mereka untuk mengurangi pekerjaan dan menyederhanakan rangkaian produknya. Selain itu, Nike juga menurunkan ekspektasi keuangannya. Namun demikian, terdapat asumsi bahwa Nike mampu bertahan.